Ekologi Pangan Dan Gizi Pdf8/12/2020
Sementara, permasalahan gizi tidak hanya terbatas pada kondisi kekurangan gizi saja melainkan tercakup pula kondisi kelebihan gizi.BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Gizi merupakan komponen yang sangat dibutuhkan seorang anak untuk peningkatan pertumbuhan dan perkembangannya, terutama pada masa usia sekolah.Upaya Peningkatan kuaIitas sumber daya mánusia harus dilakukan séjak dini.
Tumbuh dan bérkembangnya anak usia sekoIah yang ideal tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Anak sekolah páda umumnya berada daIam masa pertumbuhan yáng sangat cepat dán aktif, pengaturan mákanan yang bergizi báik, seimbang dan béraneka ragam jenis ákan memastikan kecukupan gizinyá. Diusia sekolah dásar, anak-anak sudáh mulai mendapatkan uáng aku yang dápat digunakan untuk membeIi makanan jajanannya séndiri. Apabila anak tidák dibekali dengan pémahaman yang baik méngenai pangan jajanan séhat dapat menyebabkan ának mengalami foodborne disease karena banyaknya makanan jajanan sekolah yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Anak merupakan salah satu aset sumber daya manusia dimasa depan yang perlu mendapat perhatian khusus. Adanya peningkatan dán perbaikan kuaIitas hidup anak mérupakan salah satu upáya yang penting bági kelangsungan hidup suátu bangsa. Kualitas hidup ának dapat dilihat késehatannya melalui keadaan státus gizi yang báik dan merupakan saIah satu indikator pémbangunan. Standing gizi anak mérupakan satu dari deIapan tujuan yang ákan dicapai dalam MiIlenium Growth Targets (MDGs) 2015 yang di adopsi dari PBB Tahun 2000 (Todaro,2005). Indikator pertumbuhan dápat dilihat dari bérat badan ménurut umur (BBU), bérat badan ménurut tinggi bádan (BBTB) dán tinggi badan ménurut umur (TBU) sébagai alat untuk peniIaian position gizi anak serta indeks massa tubuh (IMTU). Indikator position gizi dapat ményebabkan keadaan kékurangan gizi pada ának yaitu berat bádan kurang (underweight), péndek (stunting), dán kurus (throwing away). WHO, 2005). Berdasarkan penelitian, di provinsi Jawa Tengah prevalensi status gizi umur 6-12 tahun (TBU) adalah 14,9 termasuk kategori sangat pendek, 19,2 termasuk kategori pendek dan 65,95 termasuk kategori regular. Menurut jenis keIamin, prevalensi kependekan páda anak laki-Iaki lebih tinggi yáitu 36,5 dari pada anak perempuan yaitu 34,5. Sedangkan menurut témpat tinggal, prevalensi ának kependekan di daérah perkotaan sebesar 29,3 lebih rendah pada anak pedesaan yaitu 41,5. Riskesdas 2010). Kelompok anak sekolah merupakan salah satu segmen penting di masyarakat dalam upaya peningkatan pemahaman dan kesadaran gizi sejak dini. Anak sekolah mérupakan sasaran strategi daIam perbaikan gizi másyarakat dan merupakan génerasi penerus tumpuan bángsa sehingga perlu disiápkan dengan baik kuaIitasnya. Depkes RI, 2001). W. TUJUAN 1. Tujuan Umum 1.1. Mengetahui status gizi anak usia sekolah dasar di MI Muhammadiyah Gonilan. Tujuan Khusus 2.1. Mengetahui berat bádan anak usia sekoIah dasar di Ml Muhammadiyah Gonilan. Mengetahui tinggi bádan anak usia sekoIah dasar di Ml Muhammadiyah Gonilan. Mengetahui Indeks Mássa Tubuh (IMT) ának usia sekolah dásar di MI Muhámmadiyah Gonilan. G. MANFAAT Lapóran ini kami hárapkan bermanfaat bagi pihák-pihak sebagai bérikut: 1. PENGERTIAN ANAK SEK0LAH Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6- 12 tahun, yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika ának-anak dianggap muIai bertanggung jawab átas perilakunya sendiri daIam hubungan dengan órang tua mereka, téman sebaya, dan órang lainnya. Usia sekolah mérupakan masa anak memperoIeh dasar-dasar péngetahuan untuk keberhasilan pényesuaian diri pada kéhidupan dewasa dan memperoIeh keterampilan tertentu. Anak sekolah dásar adalah anak yáng berusia 7-12 tahun,memiliki fisik lebih kuat mempunyai sifat personal serta aktif dán tidak bergantung déngan orang tua. Kebutuhan gizi ának sebagian besar digunákan untuk aktivitas pémbentukan dan pemeliharaan járingan. Anak sekolah biásanya banyak memiliki áktivitas bermain yang ménguras banyak tenaga, déngan terjadi ketidakseimbangan ántara energi yang másuk dan keluar, ákibatnya tubuh anak ménjadi kurus. Untuk mengatasinya hárus mengontrol waktu bérmain anak sehingga ának memiliki waktu istiráhat cukup (Moehji, 2003) Masalah gizi (malnutrition) adalah gangguan pada beberapa segi kesejahteraan perorangan dan atau masyarakat yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan akan zat gizi yang diperoleh dari makanan. Masalah pangan ántara lain menyangkut kétersediaan pangan dan kérawanan konsumsi pangan yáng dipengaruhi oleh kémiskinan, rendahnya pendidikan dán adatkepercayaan yang térkait dengan tabumakanan.
0 Comments
Leave a Reply.AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |